Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Myristica fragrans

Pala (Myristica fragrans Hout.)

Pohon pala




Buah pala di pohon


Buah pala masak membuka di pohon

Buah pala membuka memperlihatkan kulit, daging selaput biji, dan biji


Biji pala kering setelah daging selaput biji dilepaskan


Mace: daging selaput biji pala
21.33 | 0 comments

Syzygium aromaticum

Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perr. sin: Caryophyllus aromaticus Linn., Eugenia aromatica Kuntze, Eugenia caryophyllata Thunb., Eugenia caryophyllus (Spreng.) Bullock et S. Harrison, dan Myrtus caryophyllus Spreng.) merupakan tumbuhan famili Myrthaceae yang berasal dari Maluku, terutama pulau-pulau Bacan, Makian, Moti, Ternate, and Tidore. Perdagangan cengkeh ke Timur Tengah dan Eropah telah berlangsung sejak satu abad SM, bahkan pakar arkeologi telah menemukan cengkeh dalam wadah keramik di Syria sejak 1721 SM. Cengkeh merupakan tanaman bersejarah karena berkaitan dengan sejarah penjajahan oleh bangsa-bangsa Eropah (Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris) terhadap bangsa Indonesia. Pohon cengkeh tertua di dunia terdapat di Pulau Ternate, tetapi sangat disayangkan, dibiarkan tumbuhmerana. Saat ini cengkeh dibudidayakan secara luas di Indonesia dan di negara lain seperti India, Madagascar, Zanzibar, Pakistan, and Sri Lanka. 


Cengkeh merupakan tumbuhan pohon yang dapat tumbuh sampai mencapai tinggi 20 m, mula-mula dengan tajuk berbentuk mengerucut tetapi kemudian berubah berbentuk silindris. Cengkeh luar berbatang tunggal, tetapi cengkeh budidaya bercabang dari bagian pangkal batang sehingga membentuk tajuk yang lebih melebar. Perakaran cenderung berada di bagian tanah permukaan, membentuk banyak akar lateral dengan hanya beberapa cabang akar yang tumbuh ke bawah. Batang utama tumbuh tegak dan bercabang mulai dari 1,5-1,8 m dari permukaan tanah, percabangan cenderung tegak, berjumlah banyak, kulit batang halus dan berwarna abu-abu. Daun merupakan daun tunggal yang duduk berhadapan, permukaan daun licin mengkilap, helai daun mempunyai bintik-bintik glandula aromatik, berbentuk elipsoidal yang meruncing ke arah pangkal dan ujung, berukuran 7.5-12.3 cm x 2.5-3.75 cm, tangkai daun 1-3 cm, menebal di bagian pangkal, berwarna kemerahan.

Bunga berangkai menyerupai malai, tumbuh di ujung ranting, terdiri atas 3-40 bunga tunggal biseksual yang tersusun atas kelompok 3-4 individu bunga. Bakal bunga berukuran panjang 1-2 cm, dipanen sebelum bunga mekar. Kelopak bunga berbentuk tabung, panjang 1,0-1,5 cm, berwarna hijau kekuningan bersemu merah, berlekuk di bagian ujungnya, dengan bagian menonjol sepanjang 2-4 mm. Mahkota bunga 4 helai, membulat, bersemu merah, berdiameter 6 mm, segera rontok pada saat bunga mekar. Tangkai sari banyak, panjang 7 mm. Putik mempunyai ovarium beruang dua, panjang tangkai putik 3-4 mm, kepala putik mempunyai 2 tonjolan. Buah merupakan buah beri, berbentuk bulat panjang, berwarna merah gelap, berukuran panjang 2-2,5 cm, mempunyai satu biji berukuran panjang 1,5 cm.


Kebun cengkeh

Sosok pohon cengkeh
Batang pohon cengkeh

Pucuk dan daun cengkeh

Bunga cengkeh sebelum mekar

Bunga cengkeh saat mekar
Bunga cengkeh saat dipanen

Menjemur bunga cengkeh

Bunga cengkeh kering
Buah cengkeh



20.41 | 0 comments

Theobroma cacao

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon. Di alam dapat mencapai tinggi 10 m, tetapi tinggi kakao budidaya diatur tidak lebih dari 5 m dengan tajuk samping yang meluas untuk memperbanyak cabang produktif. Tanaman kakao budidaya tumbuh mencapai tinggi 1,8-3,0 m pada umur 3 tahun dan tinggi 4,5-7 m pada umur 12 tahun.

Pertumbuhan batang bersifat dimorfisme, yaitu membentuk tunas ortotrop yang tumbuh ke atas (tunas air) dan tunas plagiotrop yang tumbuh ke samping (tunas kipas). Batang tanaman asal biji akan berhenti tumbuh setelah mencapai tinggi 0,9-1,5 m untuk berubah dari pola pertumbuhan ortotrop ke plagiotrop. Tempat percabangan plagiotrop tersebut disebut jorket (jorquette) yang diawali dengan penghentian pemanjangan ruas dan terhentinya perkembangan stipula, kuncup ketiak daun, dan tunas daun. Dari ujung perhentian tersebut selanjutnya tumbuh 3-6 cabang yang arah pertumbuhannya membentuk sudut 0-60o ke arah horizontal. Cabang-cabang plagiotrop tersebut disebut cabang primer yang selanjutnya membentuk cabang-cabang lateral. Dari cabang-cabang plagiotrop biasanya akan tumbuh cabang plagiotrop, tetapi kadang-kadang juga dapat tumbuh cabang ortotrop. Pada kakao liar, cabang ortotrop tumbuh membentuk cabang plagiotrop baru sehingga membentuk tajuk yang bersusun. Pada kakao budidaya, cabang ortotrop biasanya dipangkas.
 
Daun berbentuk bulat memanjang (oblong) dengan ujung meruncing (acuminate) dan pangkal runcing (acute). Tulang daun tersusun menyirip, menonjol ke permukaan bawah daun, permukaan licin dan mengkilap, tepi rata, daging tipis tetapi kuat, warna daun dewasa hijau tua (tergantung pada kultivar). Daun merupakan daun tunggal yang duduk berselang seling dengan tangkai yang mempunyai dua persendian. Sebagaimana dengan tunas, daun juga bersifat dimorfisme. Daun pada tunas ortotrop bertangkai panjang (7,5-10 cm), sedangkan daun pada tunas plagiotrop bertangkai pendek (sekitar 2,5 cm). Pertumbuhan daun pada tunas plagiotrop berlangsung serempak tetapi berkala, ditandai dengan pertunasan yang mempunyai 3-6 helai daun sekaligus pada waktu tertentu diikuti dengan periode dorman selama waktu tertentu.

Bunga tumbuh dari bekas ketiak daun pada cabang dan batang (kauliflori). Tempat tumbuhnya bunga semakin lama semakin membesar membentuk bantalan bunga (cushion). Bunga terdiri atas 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam 2 lingkaran (masing-masing 5 tangkai sari, tetapi hanya 1 lingkaran yang fertil), dan 5 daun buah yang bersatu. Warna bunga tergantung kultivar, bervariasi putih, ungu, atau kemerahan. Tangkai halus dengan panjang 1,0-1,5 cm. Daun mahkota mencapai panjang 6-8 mm, terdiri atas bagian pangkal yang berbentuk kuku binatang dengan 2 garis merah dan bagian ujung berupa lembaran tipis berwarna putih. Penyerbukan bunga terutama berlangsung dengan bantuan serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang terjadi biasanya pada malam hari. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri. Meskipun demikian, beberapa kultivar kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan biji dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Bentuk dan warna buah bervariasi tergantung kultivar. Buah pada umumnya berbentuk bulat memanjang sampai bulat telur, sedangkan warna buah terdiri atas dua warna dasar, yaitu warna dasar buah muda hijau yang berubah menjadi kuning setelah masak dan warna dasar buah muda merah yang berubah menjadi jingga setelah masak. Buah masak setelah berumur 6 bulan dan panjang 10-30 cm, bergantung pada kultivar dan faktor lingkungan. Biji tersusun dalam lima baris mengelilingi poros buah, dengan jumlah total 20-50 biji per buah. Kotiledon berwarna putih untuk tipe Criollo dan ungu untuk tipe Forastero. Biji dibungkus oleh kulit biji (testa) yang diselaputi oleh daging (aril atau pulp) yang berwarna putih dan berasa asam manis.

Pohon kakao berbuah sarat
Pohon kakao

Daun pada cabang ortotrop
Daun pada cabang plagiotrop

Gerombol bunga pada batang

Satu gerombol bunga pada batang

Foto jarak dekat gerombol bunga
Buah kakao dengan warna dasar buah muda hijau

Buah kakao dengan warna dasar buah muda merah

Buah dan biji kakao
Biji kakap kering setelah fermentasi
Bubuk kakao



Referensi Kakao

Perpustakaan Kakao

Genomics and Physiology:
Diseases and Pests
Environment and Sustainability
05.33 | 0 comments

About This Blog

Tanaman perkebunan rakyat merupakan jenis-jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani secara perseorangan. Istilah perkebunan rakyat digunakan di sini untuk membedakan dengan tanaman perkebunan yang dibudidayakan oleh perkebunan besar dalam skala luas yang umum dapat ditemui di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Dalam hal ini, jenis tanaman yang dibudidayakan sama, tetapi cara pembudidayaannya berbeda.

Categories

Labels

Blog Archives

Follower's

About Me

I Wayan Mudita
Lihat profil lengkapku