Kakao merupakan tumbuhan tahunan (
perennial) berbentuk pohon. Di alam dapat mencapai tinggi 10 m, tetapi tinggi kakao budidaya diatur tidak lebih dari 5 m dengan tajuk samping yang meluas untuk memperbanyak cabang produktif.
Tanaman kakao budidaya tumbuh mencapai tinggi 1,8-3,0 m pada umur 3 tahun dan tinggi 4,5-7 m pada umur 12 tahun.
Pertumbuhan batang bersifat dimorfisme, yaitu membentuk tunas ortotrop yang tumbuh ke atas (tunas air) dan tunas plagiotrop yang tumbuh ke samping (tunas kipas). Batang tanaman asal biji akan berhenti tumbuh setelah mencapai tinggi 0,9-1,5 m untuk berubah dari pola pertumbuhan ortotrop ke plagiotrop. Tempat percabangan plagiotrop tersebut disebut jorket (jorquette) yang diawali dengan penghentian pemanjangan ruas dan terhentinya perkembangan stipula, kuncup ketiak daun, dan tunas daun. Dari ujung perhentian tersebut selanjutnya tumbuh 3-6 cabang yang arah pertumbuhannya membentuk sudut 0-60o ke arah horizontal. Cabang-cabang plagiotrop tersebut disebut cabang primer yang selanjutnya membentuk cabang-cabang lateral. Dari cabang-cabang plagiotrop biasanya akan tumbuh cabang plagiotrop, tetapi kadang-kadang juga dapat tumbuh cabang ortotrop. Pada kakao liar, cabang ortotrop tumbuh membentuk cabang plagiotrop baru sehingga membentuk tajuk yang bersusun. Pada kakao budidaya, cabang ortotrop biasanya dipangkas.
Daun berbentuk bulat memanjang (oblong) dengan ujung meruncing (acuminate) dan pangkal runcing (acute). Tulang daun tersusun menyirip, menonjol ke permukaan bawah daun, permukaan licin dan mengkilap, tepi rata, daging tipis tetapi kuat, warna daun dewasa hijau tua (tergantung pada kultivar). Daun merupakan daun tunggal yang duduk berselang seling dengan tangkai yang mempunyai dua persendian. Sebagaimana dengan tunas, daun juga bersifat dimorfisme. Daun pada tunas ortotrop bertangkai panjang (7,5-10 cm), sedangkan daun pada tunas plagiotrop bertangkai pendek (sekitar 2,5 cm). Pertumbuhan daun pada tunas plagiotrop berlangsung serempak tetapi berkala, ditandai dengan pertunasan yang mempunyai 3-6 helai daun sekaligus pada waktu tertentu diikuti dengan periode dorman selama waktu tertentu.
Bunga tumbuh dari bekas ketiak daun pada cabang dan batang (kauliflori). Tempat tumbuhnya bunga semakin lama semakin membesar membentuk bantalan bunga (cushion). Bunga terdiri atas 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam 2 lingkaran (masing-masing 5 tangkai sari, tetapi hanya 1 lingkaran yang fertil), dan 5 daun buah yang bersatu. Warna bunga tergantung kultivar, bervariasi putih, ungu, atau kemerahan. Tangkai halus dengan panjang 1,0-1,5 cm. Daun mahkota mencapai panjang 6-8 mm, terdiri atas bagian pangkal yang berbentuk kuku binatang dengan 2 garis merah dan bagian ujung berupa lembaran tipis berwarna putih. Penyerbukan bunga terutama berlangsung dengan bantuan serangga (terutama lalat kecil (
midge)
Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah
Trigona) yang terjadi biasanya pada malam hari
. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri. Meskipun demikian, beberapa kultivar kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan biji dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Bentuk dan warna buah bervariasi tergantung kultivar. Buah pada umumnya berbentuk bulat memanjang sampai bulat telur, sedangkan warna buah terdiri atas dua warna dasar, yaitu warna dasar buah muda hijau yang berubah menjadi kuning setelah masak dan warna dasar buah muda merah yang berubah menjadi jingga setelah masak. Buah masak setelah berumur 6 bulan dan panjang 10-30 cm, bergantung pada kultivar dan faktor lingkungan. Biji tersusun dalam lima baris mengelilingi poros buah, dengan jumlah total 20-50 biji per buah. Kotiledon berwarna putih untuk tipe Criollo dan ungu untuk tipe Forastero. Biji dibungkus oleh kulit biji (testa) yang diselaputi oleh daging (aril atau pulp) yang berwarna putih dan berasa asam manis.
|
Pohon kakao berbuah sarat |
|
Pohon kakao |
|
Daun pada cabang ortotrop |
|
Daun pada cabang plagiotrop |
|
Gerombol bunga pada batang |
|
Satu gerombol bunga pada batang |
|
Foto jarak dekat gerombol bunga |
|
Buah kakao dengan warna dasar buah muda hijau |
|
Buah kakao dengan warna dasar buah muda merah |
|
Buah dan biji kakao |
|
Biji kakap kering setelah fermentasi |
|
Bubuk kakao |
Referensi Kakao
Perpustakaan Kakao
Genomics and Physiology:
Diseases and Pests
Environment and Sustainability
0 comments:
Posting Komentar